
Jakarta – Liga Sepakbola Karyawan (GALA KARYA) 2025 resmi digelar pada 5–12 Oktober 2025 di Stadion Soematri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan. Ajang ini diikuti 16 tim karyawan dari berbagai provinsi dengan melibatkan 480 pemain dan ofisial.
GALA KARYA merupakan program Yayasan Gala Karya Indonesia yang diketuai oleh M. Jaelani Saputra dan mendapat dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, PSSI, Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, serta sejumlah perusahaan. Penyelenggaraan tahun ini menjadi implementasi Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Sepakbola Nasional.
Menurut penyelenggara, tujuan utama GALA KARYA adalah menjadi wadah aspirasi bagi karyawan yang memiliki bakat sepakbola sekaligus sarana mempererat silaturahmi antarinstansi. Selain itu, kompetisi ini diharapkan dapat membuka peluang bagi atlet non-profesional yang tidak berkarir di sepakbola prestasi, serta meningkatkan kebugaran karyawan guna menunjang produktivitas kerja.
Sejarah GALA KARYA sendiri berakar dari Sidang Paripurna Pengurus (SPP) PSSI tahun 1978 yang melahirkan empat kompetisi besar: Galatama, Galakarya, Galasiswa, dan Galanita. Dari ajang tersebut, sejumlah pemain hebat lahir dan memperkuat timnas Indonesia, seperti Warta Kusuma, Ajat Sudrajat, Robby Darwis, Ribut Waidi, hingga Rully Nere.
Peserta GALA KARYA 2025 berasal dari berbagai daerah dan instansi, antara lain Pemprov DKI Jakarta, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Sorong, Kabupaten Maybrat, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Manokwari Selatan, Bank Jabar, Bank Kalbar, Badan Keuangan Daerah Kalbar, PT Freeport Indonesia, Pusat Penelitian Kelapa Sawit, PT Roda Prima Lancar, dan Bank SulutGO.
Tahun ini, tim juara akan memperebutkan Piala Bergilir, Piala Tetap, medali, dan sertifikat, serta penghargaan individu untuk pemain terbaik, pencetak gol terbanyak, penjaga gawang terbaik, dan tim fair play.
Meski penyelenggaraan masih bersifat mandiri dengan dana berasal dari biaya pendaftaran peserta, tanpa adanya sponsor utama, semangat GALA KARYA tetap tinggi untuk melanjutkan tradisi melahirkan talenta sepakbola Indonesia.





